shangrilabanquet.com – Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI) telah menjalin kerja sama dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Kementerian Perindustrian, dan Kementerian Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk memperluas dan mempercepat program vokasi bagi calon pekerja migran Indonesia (CPMI). Perjanjian ini ditandatangani pada Rabu lalu di Kantor KP2MI, Jakarta, sebagai bentuk tindak lanjut dari arahan Presiden.
Menteri P2MI Mukhtarudin menyampaikan bahwa saat ini tersedia 12 kementerian dan lembaga yang siap berkontribusi dalam pelatihan vokasi untuk pekerja migran. Secara keseluruhan, terdapat 37.049 lembaga vokasi di Indonesia, dengan 17.592 di antaranya berasal dari kementerian-kementerian yang terlibat dalam kerja sama ini. Mukhtarudin berharap pengembangan SDM ini dapat menyiapkan 28.141 CPMI yang memiliki keterampilan untuk bekerja secara optimal di luar negeri.
Pelatihan vokasi ini akan mencakup 12 sektor yang diminati oleh calon pekerja migran, termasuk pariwisata, perhubungan, kesehatan, dan teknologi informasi. Dengan dukungan dari Kementerian ESDM, pelatihan akan difokuskan pada peningkatan kompetensi di bidang energi dan sumber daya mineral. Sementara itu, kerja sama dengan Kementerian Perindustrian akan meliputi pemetaan kebutuhan pekerjaan di sektor industri manufaktur di luar negeri.
Kementerian UMKM juga berperan dalam memberikan pelatihan dan meningkatkan akses pasar bagi usaha mikro kecil dan menengah. Penandatanganan MoU ini dihadiri oleh Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, dan Menteri UMKM Maman Abdurrahman beserta jajaran mereka. Inisiatif ini diharapkan dapat meningkatkan keterampilan dan kesesuaian antara lulusan vokasi dengan kebutuhan pasar pekerja migran.