shangrilabanquet.com – Penolakan terhadap kehadiran atlet Israel untuk berlaga di Indonesia kembali mengemuka. Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Ahmad Fahrur Rozi menegaskan bahwa izin bagi atlet Israel bertanding di Tanah Air berpotensi menimbulkan kegaduhan publik dan melanggar amanat konstitusi. Menurutnya, Indonesia secara konsisten menolak segala bentuk penjajahan.
Fahrur menyampaikan pendapatnya dalam sebuah pernyataan di Jakarta. Ia menekankan bahwa hingga saat ini, Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel. Hal ini menjadi alasan kuat untuk menolak kehadiran atlet Israel, baik untuk pertandingan resmi maupun tidak. “Kita tidak punya hubungan diplomatik dengan Israel. Jadi tidak ada alasan atau manfaat bagi kita untuk menerima mereka,” tuturnya.
Konsistensi sikap Indonesia dalam menolak Israel telah tercatat dalam sejarah, termasuk keputusan pada tahun 1958 ketika Indonesia mundur dari kualifikasi Piala Dunia untuk menghindari pertandingan melawan Israel. Fahrur menyatakan bahwa sikap tegas ini menunjukkan komitmen moral bangsa Indonesia dalam menolak normalisasi dengan penjajah.
Lebih jauh, penolakan ini juga diartikan sebagai solidaritas terhadap perjuangan rakyat Palestina yang saat ini masih menghadapi agresi. PBNU berkomitmen untuk berdiri bersama rakyat Palestina dalam mendukung upaya diplomatik demi kemerdekaan mereka. “Kita menolak penjajahan, penindasan, serta segala bentuk normalisasi dengan penjajah,” ungkap Ahmad Fahrur Rozi.