shangrilabanquet.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) mengalami penguatan signifikan pada hari Selasa, dengan penutupan di posisi 8.238,08 setelah naik 149,10 poin atau 1,84 persen. Hal ini dipicu oleh ekspektasi pelaku pasar terhadap pemangkasan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI) dan The Fed.
Penguatan ini juga terlihat pada indeks LQ45 yang mencatat kenaikan 23,58 poin atau 2,96 persen, mencapai 819,89. Kepala Riset Phintraco Sekuritas, Ratna Lim, menjelaskan bahwa beberapa saham unggulan yang dikenal sebagai bluechips menjadi pendorong utama. Ia menambahkan bahwa meredanya ketegangan antara AS dan China serta harapan akan perbaikan kondisi perekonomian pada kuartal IV 2025 turut mendukung optimisme ini.
Di dalam negeri, pelaku pasar menunggu keputusan Rapat Dewan Gubernur BI, di mana prediksi konsensus menyatakan bahwa BI Rate akan turun sebesar 25 basis poin menjadi 4,5 persen. Selain itu, laporan pertumbuhan kredit untuk bulan September 2025 juga diantisipasi, dengan estimasi melambat menjadi 7,5 persen dibandingkan 7,56 persen pada Agustus.
Sementara itu, di kancah global, pelaku pasar memprediksi bahwa The Fed akan melakukan pemotongan suku bunga dalam rapat FOMC mendatang pada 28-29 Oktober 2025. IHSG yang dibuka menguat, tetap berada di zona positif hingga penutupan perdagangan saham, didukung oleh delapan sektor yang menunjukkan performa baik.
Frekuensi perdagangan tercatat sebanyak 2.298.056 transaksi dengan nilai total Rp22,04 triliun. Di pasar regional, indeks-indeks utama di Asia juga mengalami penguatan, menunjukkan sentimen positif di kawasan.