shangrilabanquet.com – Perbedaan usia dalam hubungan asmara kini menjadi topik yang banyak dibicarakan, meskipun bagi banyak pasangan, hal tersebut tidak lagi menjadi masalah serius. Dalam beberapa tahun terakhir, pernikahan dengan jarak usia beragam, mulai dari sesama usia hingga lebih dari satu dekade, semakin umum. Meskipun cinta adalah landasan utama, studi menunjukkan bahwa perbedaan usia dapat mempengaruhi dinamika dan ketahanan hubungan di masa depan.
Kultur di Indonesia umumnya masih menganggap bahwa pria sebaiknya lebih tua dari wanita, karena diyakini bahwa pria lebih matang secara emosional dan finansial. Namun, dengan meningkatnya kesetaraan gender, hal ini mulai berubah dan banyak pasangan kini memilih untuk menikah meskipun wanita lebih tua.
Sebuah penelitian dari Emory University di Atlanta menunjukkan bahwa semakin besar selisih usia, semakin tinggi risiko hubungan tersebut tidak bertahan. Pasangan dengan perbedaan usia lima tahun memiliki risiko 18 persen lebih tinggi untuk berpisah dibanding pasangan dengan usia yang sama. Risiko meningkat hingga 95 persen pada pasangan dengan selisih usia dua dekade. Sebaliknya, pasangan dengan selisih usia satu tahun tercatat memiliki kemungkinan berpisah hanya sekitar tiga persen.
Meskipun perbedaan usia bisa mempengaruhi hubungan, setiap pasangan tetap memiliki keunikan. Tidak ada patokan universal untuk jarak usia yang ideal, karena kecocokan dan karakter individu sangat menentukan. Sementara itu, kesiapan emosional dan dukungan antar pasangan adalah faktor penting lainnya dalam membangun keluarga yang harmonis.
Ketika merencanakan pernikahan, jauh lebih penting bagi pasangan untuk mempersiapkan diri secara mental dan emosional, serta saling memahami, daripada hanya berfokus pada perbedaan usia.