shangrilabanquet.com – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk akan melaksanakan pembelian kembali (buyback) saham senilai Rp1,17 triliun. Keputusan ini diambil dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUSPT) pada 25 Maret 2025 dan akan berlangsung selama 12 bulan ke depan, atau hingga 25 Maret 2026, dengan mempertimbangkan kondisi makroekonomi serta dinamika pasar yang ada.
Direktur Treasury & International Banking Bank Mandiri, Ari Rizaldi, menyatakan bahwa pelaksanaan buyback ini akan dilakukan secara cermat dan hati-hati. Ia menambahkan bahwa perusahaan akan memilih waktu dan mekanisme pelaksanaan yang paling optimal demi menjaga tata kelola perusahaan yang baik.
Tujuan dari langkah ini adalah untuk meningkatkan nilai bagi pemegang saham serta menegaskan keyakinan terhadap prospek jangka panjang Bank Mandiri. Saham hasil buyback juga direncanakan untuk mendukung program kepemilikan saham bagi pegawai, sebagai bentuk apresiasi dan motivasi untuk keterlibatan mereka dalam kinerja perusahaan.
Direktur Finance & Strategy, Novita Widya Anggraini, menegaskan komitmen perusahaan dalam menjaga disiplin tata kelola dan keterbukaan informasi kepada investor. Bank Mandiri terus berupaya menjalin komunikasi yang konstruktif dengan investor, baik lokal maupun global, sebagai upaya memberikan nilai lebih kepada para pemegang saham.
Hingga September 2025, Bank Mandiri mencatat kinerja yang solid dengan pertumbuhan kredit mencapai 11 persen year on year. Rasio non-performing loan (NPL) berada di level 1,03 persen, menunjukkan kondisi fundamental yang kuat. Bank Mandiri optimis dapat mencapai target return on equity (ROE) yang baik dan berkelanjutan, mencerminkan komitmen perusahaan untuk menjadi institusi finansial terbaik di Asia Tenggara.